Multilevel Reresentasi ilmu kimia - infosarjana/ Multilevel Reresentasi ilmu kimia - infosarjana

Multilevel Reresentasi ilmu kimia

Tiga Multi level Representatif

Pembelajaran ilmu kimia mencakup tiga level representasi yaitu makroskopik, mikroskopik, dan simbolik (Johnstone, 1993:701). Representasi makroskopik merupakan level konkrit yang mendeskripsikan pengamatan terhadap fenomena kimia yang terjadi, baik melalui percobaan atau fenomena yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Fenomena yang diamati dapat berupa perubahan warna, timbulnya bau, pembentukan gas, dan terbentuknya endapan dalam reaksi kimia. Representasi mikroskopik merupakan level abstrak yang menjelaskan fenomena makroskopik. Representasi mikroskopik menjelaskan pada level partikel dimana materi digambarkan sebagai susunan atom-atom, molekul-molekul, dan ion-ion. Selanjutnya representasi simbolik digunakan untuk merepresentasikan fenomena makroskopik dengan menggunakan persamaan kimia, persamaan matematika, grafik, mekanisme reaksi, dan analogi-analogi (Johnstone, 2010:22).

Sebagai contoh adalah reaksi antara padatan Na dengan air. Representasi makroskopik dari reaksi tersebut dapat diamati setelah padatan Na dimasukkan ke dalam air, berkurang atau hilangnya padatan Na dan terbentuknya gelembung-gelembung gas. Representasi simbolik reaksi padatan Na dan air dapat dikomunikasikan dalam bentuk persamaan reaksi berikut.

2Na(s) + 2H2O(l) --> 2NaOH(aq) + H2(g)

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, partikel-partikel sebelum bereaksi terdiri dari atom-atom Na dan molekul-molekul H2O. Dalam proses disosiasi diperoleh ion Na+, ion OH-, dan molekul H2. Gambaran mikroskopik hasil reaksi antara padatan Na dan air digambarkan dalam bejana tertutup rapat yang disajikan pada Gambar


Pada reaksi redoks, representasi makroskopik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu perkaratan besi atau melalui percobaan di laboratorium seperti terbentuknya gas hidrogen pada reaksi logam Zn dan larutan HCl (McMurry & Fay, 2004:120). Fenomena tersebut dapat direpresentasikan secara simbolik melalui persamaan reaksi redoks, dan secara molekuler melalui gambaran mikroskopik berupa peristiwa penggabungan dan pelepasan oksigen serta serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain.

Berdasarkan hasil beberapa penelitian pada larutan elektrolit dan reaksi redoks di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep larutan elektrolit dan reaksi redoks merupakan materi yang sulit karena melibatkan konsep yang abstrak dan bahkan sering terjadi kesalahan konsep dalam mempelajari materi tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran kedua materi tersebut dibutuhkan penjelasan sampai pada representasi mikroskopik. Tasker & Dalton (2006:141) mengemukakan bahwa banyak kesalahan konsep yang terjadi dalam kimia berasal dari ketidakmampuan untuk menvisualisasikan struktur dan proses pada representasi mikroskopik.

Konsep-konsep abstrak pada materi larutan elektrolit dan reaksi redoks menimbulkan konsekuensi bahwa siswa harus mempunyai beberapa kemampuan agar dapat memahaminya dengan baik. Effendy (2002:10) menyebutkan beberapa kemampuaan yang harus dimiliki siswa yaitu berpikir formal, mengahafal rumus dan senyawa kimia, dan melakukan operasi matematika. Lawson et al.(2000:996); Coletta & Phillip (2005:1172); dan Nnorom (2013:2012) mengemukakan bahwa untuk memahami materi sains dibutuhkan kemampuan berpikir ilmiah. Oleh karena itu, untuk mempelajari kimia dibutuhkan kemampuan berpikir ilmiah (KBI) Anda telah membaca Multilevel Reresentasi ilmu kimia

Belum ada Komentar untuk "Multilevel Reresentasi ilmu kimia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel