Potensi Peserta Didik Yang Harus Diperhatikan Pendidik - infosarjana/ Potensi Peserta Didik Yang Harus Diperhatikan Pendidik - infosarjana

Potensi Peserta Didik Yang Harus Diperhatikan Pendidik

      Potensi peserta didik tersebut dalam bentuk yang lebih mudah ditunjukkan oleh hasil tes masuk sekolah/madrasah, dengan anak yang memiliki hasil tes yang tinggi tentu memiliki perbedaan dengan sekolah/madrasah yang memiliki hasil tes yang rendah dalam kaitan dengan materi yang diajarkan.
      Berkaitan dengan karakteristik peserta didik, Kemp  mengelompokkan komponen-komponennya  menjadi 5, yaitu karakteristik umum, kompetensi khusus, orientasi konteks, pembelajaran konteks, transfer konteks.
Potensi Peserta Didik


      Karakteristik umum merupakan potensi peserta didik yang harus diketahui dalam upaya mengembangkan materi ini. Karakteristik umum ini dapat berkaitan dengan umur dan tingkat pengetahuan yang dikuasai. Untuk mengukur tingkat pengetahuan yang dikuasai tersebut, biasanya dilakukan dengan tes. Itulah sebabnya sebelum memasuki sekolah/madrasah pada level tertentu sering kali harus melalui tes terlebih dahulu.
      Kompetensi khusus berkaitan dengan kemampuan dalam memahami informasi abstrak. Pemahaman terhadap informasi abstrak ini akan menunjukkan kemampuan seseorang dalam kecepatan dan penguasaan terhadap suatu materi. Kedua analisis di atas merupakan analisis dari sisi siswa/peserta didik.
      Selain itu, penting juga dilakukan analisis dari sisi eksternal. Analisis tersebut disebut dengan analisis kontekstual. Analisis kontekstual yang pertama adalah orientasi konteks. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tujuan pembelajar bersekolah di sekolah/madrasah tersebut, tujuan yang berbeda tentu akan menghasilkan jenis materi yang berbeda. Kedua, berkaitan dengan analisis intruksional, analisis ini lebih banyak berkaitan dengan lingkungan, misalnya pencahayaan, suhu, peralatan dan transportasi. Ketiga, berkaitan dengan analisis transfer. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan  dari keterkaitan antara materi pelatihan dan kesempatan implementasinya dalam pekerjaan. Analisis ini berkaitan dengan kebermaknaan bagi peserta didik.
      Pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai potensi, baik berupa potensi perkembangan intetektual, perkembangan bahasa, perkembangan sosial, perkembangan emosi, perkembangan penghayatan keagamaan, dan perkembangan motorik.

Artikel Terkait



Perkembangan Intelektual

      Pada usia dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan menghitung). Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak, maka dalam hal ini guru seyogyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan komentar atau pendapat tentang materi pelajaran yang dibacanya atau dijelaskan oleh guru, membuat karangan, menyusun laporan.

Perkembangan Bahasa

      Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama.
      Meningkatnya kemampuan menganilisis kata membantunya untuk mengerti yang tidak secara langsung berhubungan dengan pengalaman pribadinya. Anak bisa membedakan antara saudara kandung dengan saudara sepupu, desa dengan kota dan sebagainya. Demikian juga peningkatan dalam tata bahasa. Anak bisa membandingkan, sehingga bisa mengatakan lebih pendek, lebih dalam dan sering bersifat subjektif. Anak biasanya menggunakan berbagai aturan dalam tata bahasa.

Perkembangan Sosial

      Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain). Berkat perkembangan sosial anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar di madrasah, kematangan perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal ini dilakukan agar peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling menghormati dan betanggung jawab.

Perkembangan Emosi

      Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengendalikan emosinya sangatlah berpengaruh pada anak. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Memgingat hal tersebut, maka guru hendaknya mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondusif bagi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif.
Upaya yang dilakukan antara lain :
1.    Mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan
2.    Memperlakukan peserta didik sebagai individu yang mempunyai harga diri
3.    Memberikan nilai secara objektif
4.    Menghargai hasil karya peserta didik

Perkembangan Penghayatan Keagamaan (religi)

      Pada masa ini, perkembangan penghayatan keagamaannya ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional berdasarkan kaidah-kaidah logika yang berpedoman pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.
  2. Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual diterima sebagai keharusan moral.
  3. Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya.


Perkembangan Motorik

      Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang maka perkembangan motorik anak sudah terkoordinasi dengan baik. Sesuai dengan perkembangan fisik (motorik) maka di kelas-kelas permulaan sangat tepat diajarkan :

  1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar
  2. Keterampilan dalam mempergunakan alat-alat olahraga
  3. Gerakan-gerakan untuk meloncat, berlari, berenang, dsb.
  4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan, ketertiban dan kedisiplinan.


Anda telah membaca Potensi Peserta Didik Yang Harus Diperhatikan Pendidik

Belum ada Komentar untuk "Potensi Peserta Didik Yang Harus Diperhatikan Pendidik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel