Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar - infosarjana/ Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar - infosarjana

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar

Kebosanan Para Peserta Didik Dalam Proses Belajar Mengajar
Keberhasilan dalam belajar-mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah:

Tujuan Pembelajaran 

Tujuan pembelajaran menggambarkan bentuk tingkah laku atau kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran dapat dibuat dalam berbagai macam cara. Seringkali terjadi, rumusan itu menggambarkan apa yang akan dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Jika rumusan semacam ini dibuat, tidak memberi tuntutan kepada siswa untuk belajar sehingga memperoleh hasil tertentu. Dengan singkat dapat dikemukakan bahwa rumusan tujuan harus menggambarkan bentuk hasil belajar yang ingin dicapai siswa melalui proses pembelajaran dilaksanakan.

Guru 

Peran guru di sekolah juga sangat penting dalam meningkatkan kemauan belajar anak anak. Seorang guru dapat memotivasi dan memberikan pengarahan kepada anak anak bagaimana cara belajar yang baik dan mengembangkan potensi lebih yang terdapat pada anak. Ada beberapa aspek yang menentukan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar yaitu :

  • Kepribadian 

Hal ini akan mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru perlihatkan ketika melaksanakan tugas didalam kelas

  • Pandangan terhadap anak didik 

Proses belajar dari guru yang memandang anak didik sebagai mahluk individual dengan yang memiliki pandangan anak didik sebagai mahluk sosial akan berbeda. Karena prosesnya berbeda, hasil proses belajarnya pun akan berbeda.

  • Latar belakang dan Pengalaman guru 

Guru pemula dengan latar belakang pendidikan keguruan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, karena ia sudah dibekali dengan seperangkat teori sebagai pendukung pengabdiannya. Tingkat kesulitan yang ditemukan guru semakin berkurang pada aspek tertentu seiring dengan bertambahnya pengalamannya. Guru yang bukan berlatar belakang pendidikan keguruan dan ditambah tidak berpengalaman mengajar , akan banyak menemukan masalah dikelas.
Kebosanan Para Peserta Didik Dalam Proses Belajar Mengajar

Anak Didik 

Aspek dari anak didik yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah :

  1. Psikologis anak didik 
  2. Biologis anak didik 
  3. Intelektual anak didik 
  4. Kesenangan terhadap pelajaran 
  5. Cara belajar anak didik[4] 


Hal diatas yang menyebabkan perbedaan karakteristik anak didik , misalnya pendiam, aktif, keras kepala, kreatif , manja dan sebagainya. Anak yang dengan ciri-ciri mereka masing-masing berkumpul di dalam kelas dan yang mengumpulkan tentu saja guru atau pengelola sekolah. Banyak sedikitnya jumlah anak didik dikelas akanmempengaruhi pengelolaan kelas. Angka-angka dirapor menunjukkan bukti nyata dari keberhasilan belajar mengajar. Hal ini sebagai bukti bahwa tingkat penguasaan anak terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, karena itu dikenalilah tingkat keberhasilan maksimal (istimewa), Optimal (baik sekali), minimal (baik) dan kurang untuk setiap bahan yang dikuasai anak didik.[5]

Media Pembelajaran 

Media pembelajaran ini membuat konkrit konsep-konsep yang masih abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.[6]

Kegiatan Pengajaran 

Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didik dengan bahan pelajaran sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak didik yang belajar. Gaya mengajar guru mempengaruhi gaya belajar anak didik.
Ada 3 aspek yang dapat dilihat dari kegiatan pengajaran untuk keberhasilan belajar mengajar yaitu:


  • Gaya mengajar guru 



  1. Gaya mengajar klasik, 
  2. Gaya mengajar teknologis, 
  3. Gaya mengajar personalisasi dan 
  4. Gaya mengajar interaksional 



  •  Pendekatan guru 



  1. Pendekatan individual. Guru berusaha memahami anak didik dengan segala persamaan dan perbedaannya 
  2. Pendekatan kelompok. Berusaha memahami anak didik sebagai mahluk sosial. Perpaduan kedua pendekatan ini akan menghasilkan hasil belajar mengajar yang lebih baik. 




  • Strategi penggunaan metode 


Penggunaan strategi belajar dapat digunakan lebih dari 1 metode pengajaran misalnya penggunaan metode Ceramah dengan metode Tanya jawab untuk mata pelajaan IPS. Jarang guru menggunakan 1 metode dalam melaksanakan pengajaran , hal ini disebabkan rumusan tujuan yang dibuat guru tidak hanya satu, tetapi bisa lebih dari dua rumusan.

Evaluasi 

Faktor suasana evaluasi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Hal yang perlu dalam suasana evaluasi adalah

  1. Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas 
  2. Semua murid dibagi menurut tingkatan masing-masing 
  3. Besar sedikitnya anak didik dalam kelas 
  4. Berlaku jujur, baik guru maupun anak didik selama evaluasi tersebut. 


Indikator Dan Penilaian Keberhasilan 

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:
Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok,
Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal.
Penilaian keberhasilan dalam belajar mengajar dapat menggunakan tes prestasi belajar untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan.
Tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penilaian sebagai berikut :

  • Tes Formatif 

Penilaian ini digunakan untuk menguur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses balajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

  • Tes Subsumatif 

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu, bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar anak didik.
Hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor. Tes Sumatif Tes ini dilakukan untuk mengukur daya serap anak didik terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau dua tahun pelajaran, Tes ini bertujuan untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar anak didik dalam suatu periode belajar tertentu.
Hasil tes ini digunakan untuk kenaikan kelas, menyusun rangking atau sebagai ukuran mutu sekolah. 
Tingkat Keberhasilan
Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, kita dapat menggunakan tingkat acuan sebagai berikut:

  1. Istimewa / maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa, 
  2. Baik sekali / optimal: apabila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa, 
  3. Baik / minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s/d 84% dikuasai siswa 
  4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa. 


Program Perbaikan 

Tingkat keberhasilan proses mengajar dapat ddigunakan dalam berbagai usaha antara lain dengan kelangsungan proses belajar mengajar itu sendiri. Ada dua point yang dapat dilihat dari hasil tingkat keberhasilan proses belajar mengajar :

  • Apabila 75 % anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai tingkat keberhasilan minimal, optimal atau maksimal, maka dapat dilanjutkan ke proses belajar untuk pokok bahasan yang baru. 
  • Apabila 75 % anak didik kurang (dibawah taraf minimal ) dalam mencapai tingkat keberhasilan, maka proses belajar mengajar berikutnya adalah perbaikan 


Pengukuran tentang tingkatan keberhasilan proses mengajar sangat penting karena itu pengukuran harus betul-betul Sahih ( Valid ), Andal ( reliable) dan Lugas ( Objective).

Hal ini dapat tercapai apabila alat ukurnya disusun berdasarkan kaidah, aturan, hukum atau ketentuan penyusunan tes. Pengajaran perbaikan mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

  • Mengulang pokok bahasan seluruhnya 
  • Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai 
  • Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama 
  • Memberi tugas-tugas khusus
Anda telah membaca Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar

Belum ada Komentar untuk "Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Mengajar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel