Psikologi Behavioristik
Psikologi Belajar
Terdapat tiga pendekatan umum dalam psikologi belajar, yaitu behavioristik, kognitif & konstruktivistik, dan humanistik. Psikologi behavioristik dikenal juga dengan sebutan psikologi stimulus-respo (S-R). Hal ini disebabkan, menurut pandangan behavioristik terdapat hubungan sbeab akibat antara stimulus tertentu dan respon tertentu. Hubungan ini adalah hubungan antar unsur terkecil yang ada di lingkungan dan unsur terkecil dari tingkah laku (behavior). Behavioristik melakukan reduksi di mana unsur terkecil dari behavior direduksi menjadi respon dan unsur terkecil dari lingkungan direduksi menjadi stimulus.Dengan reduksi, behavioristik beranggapan bisa menampilkan pandangan yang ilmiah, bisa diukur secara objektif, bisa dimanipulasi untuk kepentingan eksperimen dan bisa diamati tingkah laku tersebut. Hal ini dilakukan karena kaum behavioristik ingin menampilkan wajah psikologi yang ilmiah, objektifm terukur, dan bisa replikasi supaya bisa sejajar dengan ilmu pengetahuan ilmiah lainnya.
Pandangan Behavioristik Terhadap Belajar
Teori behavioristik melihat belajar sebagai proses perubahan tingkah laku teramati yang relatif berlangsung lama sebagai hasil dari pengalaman dengan lingkungan. Bihavioristik menekeankan aspek tingkah laku teramati sebab behavioristik tidak berfokus pada perubahan-perubahan yang tidak teramati yang ada dalam mental individu. Aspek lainnya yaitu relatif berlangsung lama maksudnya bahwa perubahan itu bukan berlangsung sementara, seperti pada tingkah laku orang mabuk. Aspek terakhir adalah pengalaman, maksudnya bahwa perubahan yang terjadi betul-betul dialami oleh individu karena berinteraksi dnegan lingkungan eksternal.Dimensi-dimensi psikologi pakar teori behavioristik berfokus pada tingkah laku khusus dan pada prinsip belajar. Menurut Comer bahwa tingkah laku khusus merupakan respon yang organisme lakukan terhadap stimulus yang ada dalam lingkungannya. Sementara prinsip belajar adalah proses di mana tingkah laku berubah sebagai respon terhadap lingkungan. Karena itu, berkaitan dengan tingkah laku khusus dan prinsip belajar, pandangan behavioristik melihat manusia sebagai produk dari pengaruh-pengaruh lingkungan yang membentuk dan memanipulasi tingkah lakunya.
Prinsip balajar berpaeran dalam menjelaskan tingkah laku individu baik yang normal atau yang abnormal(tidak diinginkan). Di sekolah prinsip belajar behavioristik diterapkan dalam menangani tingkah-laku siswa, hanya prosedurnya terkadang tidak dikuasai dengan benar oleh pihak sekolah. Guru misalnya menghukum siswanya yang merokok sementar dia sendiri merokok. Guru memuji anak yang unggul dalam matematika tetapi sebaliknya mengabaikan siswa yang kreatif dalam menggambar atau seni. Semua perubahan tingkah laku tersebut apakah positif ataupun negatif dilihat sebagai hasil belajar. Karena pengalaman negatif diperoleh melalui prinsip belajar maka untuk merubahnya dilakukan dengan menggunakan prinsip belajar untuk membantu individu tersebut belajar hal yang positif dan menggantikan yang negatif.
Belum ada Komentar untuk "Psikologi Behavioristik"
Posting Komentar