Cara Mendesain Kelas Berbasis Inkuiri
Mendesain Kelas Berbasis inkuiri
Dengan memperhatikan definisi inkuiri dari sisi peranan pebelajar dalam kelas berbasis inkuiri, yaitu pebelajar sebagai peneliti, mengajukan pertanyaan untuk diteliti, mengajukan hipotesa serta mengujinya, melakukan observasi, bekerja dalam kelompok, mengamati dan mencatat data dengan cermat, menarik kesimpulan, dan seterusnya, maka dapatlah dibayangkan bahwa Suasana kelas berbasis inkuiri berbeda dengan suasana kelas tradisional.Bagaimana suasana kelas berbasis inkuiri? Di dalam kelas di mana pebelajar menjadi pusat pembelajaran, akan nampak bahwa para pebelajar menunjukkan sikap/tindakan sebagai peneliti, mengambil tanggung jawab atas pembelajarannya sendiri, bekerja dalam kelompok, menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills=HOTS), menunjukkan minat yang besar terhadap sains, mengambil keputusan sendiri tentang bagaimana mereka mengkomunikasikan hasil penyelidikan mereka, dan mereka mendemonstrasikan pemahamannya tentang sains dengan berbagai cara.
Jika para pebelajar bertindak sebagai peneliti dalam proses pembelajaran, maka hal-hal berikut akan nampak: mereka nampak bersemangat/bergairah untuk melakukan sains, menunjukkan keinginan untuk mengetahui lebih banyak, mereka berkolaborasi dalam kelompok k00peratif, mereka percaya diri dalam melakukan sains, mereka mau mengubah / memodifikasi idenya, mau mengambil risiko dan mereka menghargai temannya yang berbeda pendapat.
Baca Juga:
Para pebelajar menerima “undangan untuk belajar dan bereksplorasi” karena mereka mempunyai rasa ingin tahu yang besar secara alami dan terlibat dalam observasi; mereka juga mengambil kesempatan dan waktu untuk mencoba/membuktikan idenya tanpa harus diberi tahu apa yang harus dilakukan karena mereka melakukan investigasi untuk menjawab pertanyaan mereka sendiri. Mereka juga dapat memilih dan memilah informasi mana yang penting dan mana yang tidak penting.
Pengajar dalam kelas berbasis inkuiri juga berbeda dengan pengajar dalam kelas tradisional. Pengajar yang berorientasi inkuiri akan menunjukkan deskriptor-deskriptor berikut ini.
- Memilih materi pokok berdasarkan silabus yang sesuai.
- Membatasi penggunaan ceramah dan instruksi langsung (direct instruction) hanya bila pembelajaran tidak dapat dilaksanakan melalui inkuiri.
- Bersikap fokus tetapi fleksibel dengan menyiapkan rencana pembelajaran dan pertanyaan sementara menyampaikan pelajaran dengan mengikuti alur pertanyaan pebelajar.
- Menggalipengetahuanawalpebelajarsebelummemulaipelajaran dan menggunakannya sebagai basis untuk-memperkenalkan konsep baru.
- Mendengarkan dan memperhatikan komentar-komentar pebelajar dan segera mendeteksi kalau terjadi miskonsepsi.
- Membuat pembelajaran menjadi bermakna dengan cara mengeksplorasi minat pebelajar, memperhitungkan minat pebelajar dan mendasarkan pelajaran pada pengetahuan awal pebelajar.
- Menggunakan investigasi untuk memantapkan dan mengaitkan konsep baru kepada pengetahuan awal pebelajar.
- Mengawali diskusi kelas dan pelajaran dengan cara melontarkan pertanyaan pembuka, memberi pertanyaanpertanyaan yang menggugah pikiran (thought-provokingquestions) sepanjang pembelajaran berlangsung.
- Mengajukan pertanyaanpertanyaan yang ' menuntut keterampilan berpikir kritis.
- Menggunakan waktu tunggu secara tepat dan tidak menginterupsi pebelajar sewaktu mereka bertanya atau menjawab pertanyaan.
- Mengklarifikasi dan mengulang pertanyaan pebelajar dengan cara lain, sehingga pebelajar dapat menjawab pertannyan mereka sendiri.
- Mengucapkan “terima kasih” kepada pebelajar yang memberi kontribusi dan memberi penguatan positif kepada pebelajar yang bekerja baik dalam kelompok.
- Lebih cenderung memberi pertanyaan lanjutan (follow up) dari pada mengulang jawaban pebelajar.
- Mengelola kelas secara tepat pada waktu kegiatan investigasi (hands-on activities) berlangsung dengan cara menunjukkan aturan-aturan secara positif, mengatakan 'hal-hal yang diharapkan dari pebelajar, menata ruangan yang aman dan terorganisasi baik.
- Menata dan menyusun jadwal harian untuk interaksi kelompok, dan menata tempat penyimpanan alat serta bahan sehingga memudahkan para pebelajar bekerja.
- Menata kursi pebelajar agar mereka dapat bekerja dalam kelompok.
- Berfokus pada pelajaran dengan cara menampilkan situasi pemecahan masalah yang memikat dan relevan.
- Bergerak ke seluruh ruangan dan memperhatikan para pebelajar berdiskusi.
- Bila berbicara dengan pebelajar mengusahakan agar terjadi kontak mata bila perlu berlutut (bila pebelajar duduk dan posisi mata tidak sejajar dengan mata pengajar).
- Mendorong pebelajar untuk membuat / menyusun penyelidikan/ penelitiannya sendiri.
- Menjaga agar pebelajar mengerjakan tugasnya dengan cara membantu, mendebat, menantang dan mempertanyakan kesimpulan mereka.
- Menghargai tanggapan pebelajar.
- Mengelola waktu secara efektif.
- Mengintegrasikan materi sains dengan keterampilan proses sains, strategi pemecahan masalah, operasi matematik, teknologi dan bidang studi lain.
- Bersikap dan bertindak sebagai fasilitator, mediator, inisiator dan pelatih sambil memodelkan sikap inkuiri.
- Lebih menggunakan informasi primer dari pada buku teks.
- Mengunakan sumber-sumber dari dalam dan luar lingkup sekolah.
- Mendorong perkembangan keterampilan komunikasi misalnya berbicara dan mendengarkan.
- Mendorong pebelajar menggunakan peta konsep dan menggambar model untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan pengetahuan yang baru didapat.
- Mengases/menilai kinerja pebelajar menggunakan berbagai bentuk asesmen dan memantau kemajuan mereka secara berkesinambungan hari demi hari.
- Membantu pebelajar mengases/menilai kemajuan mereka sendiri.
Penataan ruang kelas tradisional juga berbeda dengan penataan ruang kelas berbasis inkuiri. Bagaimana pemandangan dalam ruang kelas berbasis inkuiri? Ada hal hal yang pada umumnya nampak dalam kelas berbasis inkuiri, yaitu:
- Pertanyaanpertanyaan: ' “Apakah yang terjadi bila… ? terpajang di dinding kelas.
- Peta-peta konsep buatan pebelajar juga menghiasi dinding kelas.
- Ada bukti-bukti bahwa pebelajar bekerja di ruangan.
- Bangku-bangku pebelajar disusun sedemikian rupa sehingga para pebelajar dapat bekerja secara kooperatif (dalam kelompok).
- Peraturan-peraturan dan sikap yang diharapkan dari pebelajar terpampang di dinding. _
- Pusat belajar (learning centers), baik untuk individual maupun kelompok tersedia di ruangan kelas.
- Buku-buku fiksi, non fiksi dan sumber belajar tertata rapi di rak buku.
- Bangku pengajar terletak di samping atau di belakang dan bukan di depan di tengah.
- Ada kotak atau rak berisi portofolio dan jurnal pebelajar.
- Alat-alat dan bahanbahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan ada di ruangan.
- Ada area untuk proyek atau investigasi yang sedang berlangsung atau belum selesai.
- Alat-alat untuk para pebelajar melaksanakan presentasi tersedia di ruangan.
Deskriptor-deskriptor mengenai pebelajar, pengajar dan ruang kelas berbasis inkuiri dapat dipakai sebagai acuan untuk mendesain kelas berbasis inkuiri.
Belum ada Komentar untuk "Cara Mendesain Kelas Berbasis Inkuiri"
Posting Komentar