Penelitian Deskriptif, Kriteria dan Ciri-cirinya
Kegiatan penelitian merupakan hal penting yang berkontribusi terhadap kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sehingga pemerintah semua negara, termasuk Indonesia, selalu mendorong para akademisi dan peneliti untuk melakukan penelitian. Guru benar-benar berkewajiban untuk melakukannya.
Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, fokus utama dari metode penelitian ini adalah penjelasan tentang objek penelitian. Kemudian jawablah peristiwa atau fenomena apa yang terjadi.
Metode penelitian ini berbeda dengan metode lain yang cenderung berfokus pada pembahasan mengapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena yang disebutkan di sini menjadi objek penyelidikan. Tentunya hasil pengujian akan menggambarkan topik penelitian secara detail.
Kriteria Penelitian Deskriptif
Sebagai bentuk penelitian yang tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan dan menggambarkan secara cermat suatu fenomena atau peristiwa. Oleh karena itu, metode deskriptif dalam kegiatan penelitian memiliki beberapa kriteria. Kriteria tersebut antara lain:
1. Masalah yang dirumuskan harus memenuhi syarat
Kriteria pertama mengacu pada masalah penelitian, yang tentunya merupakan topik penelitian yang harus memenuhi syarat untuk diangkat. Oleh karena itu, peneliti yang menggunakan metode penelitian ini tidak boleh asal-asalan dalam memilih atau merumuskan masalah penelitian.
Pertama, harus dicermati apakah rumusan masalah itu benar-benar layak untuk dibahas atau tidak. Selain itu, rumusan masalah juga memiliki nilai ilmiah. Jadi tidak semua topik nantinya bisa disebut penelitian deskriptif. Karena topik tertentu bisa sulit bagi peneliti untuk dijelaskan.
2. Tujuan penelitian tidak boleh terlalu luas
Dalam setiap kegiatan penelitian, dipastikan bahwa tujuan penelitian dirumuskan. Sebaiknya tidak terlalu luas, terutama untuk penelitian selanjutnya dengan metode deskriptif. Harus dibatasi dan sangat spesifik agar isi laporan penelitian lebih spesifik.
Hal ini wajar karena penelitian yang menggunakan metode deskriptif akan menggambarkan dan menjelaskan topik penelitian secara rinci. Ketika tujuan penelitian kurang spesifik atau terlalu luas. Tentu saja penjelasan ini akan terlalu banyak dan ada kemungkinan pembahasannya akan terlalu luas dan tidak fokus.
3. Data adalah fakta
Seperti halnya penelitian dengan metode lain, penelitian deskriptif juga memiliki kriteria bahwa data yang digunakan adalah fakta. Jadi walaupun penelitian ini menggambarkan topik penelitian, tentu tidak bisa bergantung pada apa yang disampaikan melalui referensi saja, baik itu buku, video, atau bentuk referensi lainnya.
Peneliti harus terjun langsung ke lapangan untuk meyakinkan diri dan mengumpulkan data penelitiannya sendiri. Sehingga Anda benar-benar berpegang pada fakta dan kemudian memudahkan penyidik memasukkan Anda dalam laporan investigasi yang mendetail. Karena mereka sangat memahami data penelitian dan dapat dijelaskan dengan bahasa mereka sendiri.
4. Pembanding harus divalidasi
Penelitian deskriptif tentu saja akan memiliki standar yang akan digunakan untuk perbandingan. Maka penting untuk memvalidasi tolok ukur ini agar jelas dan tentunya tidak mengandung unsur opini, melainkan fakta.
5. Tempat dan waktu pencarian jelas
Pencarian dengan metode deskriptif juga harus jelas menunjukkan tempat dan waktu pencarian. Oleh karena itu, ada kewajiban untuk menentukan waktu, bukan hanya tempat atau lokasi penyelidikan. Seperti dalam penelitian dengan metode lain.
6. Penjelasan hasil penelitian secara rinci
Karena peneliti menggunakan metode deskriptif, hasil penelitian atau laporan penelitian harus dijelaskan secara rinci. Berikut ini subjek investigasi dideskripsikan atau dideskripsikan secara utuh selengkap dan sejelas mungkin. Sehingga para pembaca hasil penelitian juga memiliki gambaran tentang topik penelitian.
Karakteristik Penelitian Deskriptif
Selain kriteria, penelitian deskriptif juga memiliki karakteristik yang membedakannya dengan metode penelitian lainnya. Adapun ciri-ciri metode penelitian ini antara lain:
1. Deskripsi Variabel
Karakteristik pertama berkaitan dengan variabel-variabel utama metode penelitian, yang kemudian diuraikan secara rinci. Oleh karena itu, peneliti yang menggunakan metode ini harus merinci usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan variabel penting lainnya.
2. Adanya hubungan sebab akibat
Ciri selanjutnya adalah hubungan sebab akibat, yang kemudian dikemukakan secara rinci oleh peneliti.
3. Hasil penelitian disajikan secara tepat untuk data
Penelitian menggunakan metode deskriptif kemudian menyajikan hasil penelitian dengan data yang sesuai dengan fakta. Sehingga data tersebut dapat diperoleh langsung dari lapangan (lokasi penelitian). Peneliti kemudian merancangnya untuk dideskripsikan dengan cara yang paling jelas dan sedetail mungkin.
4. Data yang dikumpulkan selama periode waktu tertentu
Penelitian deskriptif menetapkan titik waktu tertentu untuk melakukan pengamatan. Karena itu penting bahwa data untuk metode penelitian ini dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu. Karena terkadang suatu fenomena lebih mudah diamati pada waktu tertentu dan tentunya untuk menjamin hasil penelitian yang akurat.
5. Fleksibel Daerah Penelitian
Dalam penelitian dengan metode deskriptif, daerah yang ditentukan lokasi penelitian bersifat fleksibel. Hal ini memungkinkan peneliti untuk membatasi lokasi penelitian pada satu desa, kecamatan, dll. Selain itu, bisa juga lebih luas, misalnya di suatu negara.
Anda telah membaca Penelitian Deskriptif, Kriteria dan Ciri-cirinya
Belum ada Komentar untuk "Penelitian Deskriptif, Kriteria dan Ciri-cirinya"
Posting Komentar