PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN
Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh guru. Pengelolaan kelas berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang peranan yaitu guru dan siswa. Didalam pengelolaan kelas ada beberapa pertanyaan yang sering muncul diantaranya:- (1) Apakah pengertian pengelolaan kelas;
- (2) Bagaimanakah peran guru sebagai pengelola kelas;
- (3) Bagaimana keterampilan mengelola kelas.
Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Menurut para ahli menejemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain. Banyak sekali pengertian pengelolaan kelas yang ada diantaranya:
Pengelolaan kelas merupakan istilah berkenaan dengan bagaimana seorang guru menyusun suatu kelas untuk pembelajaran, bagaimana guru berinteraksi dengan siswa dan mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain, bagaimana guru menangani perilaku salah siswa, bagaimana guru membuat dan menjalankan aturan, dan bagaimana guru mengatur waktu (Secada, 2000).
Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas (http:akhmadsudrajat. 2008. com).
Menurut Surjana, A (dalam majalah Penabur. 2004) pengelolaan kelas didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan guru dalam upaya menciptakan kondisi kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran (Sanjaya 2008 : 44).
1. Peran Guru Sebagai Pengelola Kelas
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai peranan yang strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di kelas, orang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek siswa, orang yang menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas. Prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru, seperti yang dikutip dari (Sanjaya, W. 2008 : 24) sebagai berikut :
1. Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus mempelajarinya sendiri
2. Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing-masing
3. Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti
5. Apabila siswa diberi tanggung jawab, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar
Lebih lanjut Sanjaya, W menjelaskan (2008 : 24-25) dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan, yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru memiliki empat fungsi umum, yaitu :
a. Merencanakan tujuan belajar merupakan fungsi yang sangat penting bagi seorang guru.
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.
2. Pentingnya Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran (Mulyasa, E. 2007 : 91). Menurut Sudrajat, A. (2008) terdapat dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :
1. Masalah individual yang meliputi : Pola perilaku mencari perhatian, pola perilaku menunjukkan kekuatan, pola perilaku menunjukkan balas dendam, peragaan ketidakmampuan.
2. Masalah kelompok diantaranya : Kelas kurang kohesif, penyimpangan dari norma-norma, reaksi negatif terhadap anggota kelompok dan kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugasnya. Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen, seperti yang dikutip dari Mulyasa, E. (2007 : 91 -92) sebagai berikut :
1. Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal. Beberapa jenis perilaku yang dapat mengganggu iklim belajar mengajar seperti yang dikutip dari Sanjaya, W (2008 : 44 – 47 ) diuraikan sebagai berikut :
a. Tidak adanya perhatian b. Perilaku mengganggu
c. Memusatkan perhatian
d. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas
Sehingga dalam perkembangannya, manajemen kelas merekomendasikan pengelolaan kelas dengan pendekatan inovasi, semua sumber daya kelas selalu berada dalam kondisi yang dapat menimbulkan perhatian, motivasi, dan suasana yang menyenangkan peserta didik untuk merespon materi pelajaran yang dapat dijelaskan dengan 5W + 1H berikut: WHO (Siapa) Manajemen kelas merupakan kesatuan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa. Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Guru bertanggung jawab atas seluruh siswa dan melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan (establishing and maintaining) lingkungan belajar yang efektif harus dikuasai.
Siswa sebagai subjek pembelajaran pun tak lepas dari tugas mengelola kelas dan dirinya sendiri. Kegiatan mengelola kelas yang dapat dilakukan siswa misalnya membantu guru mengatur layout belajar di kelas dan berbagai pajangan kelas sesuai dengan keinginannya sehingga suasana pembelajaran akan terasa nyaman dan menyenangkan dengan kondisi kelas yang telah diaturnya sendiri. WHEN (Kapan) Manajemen kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya.
Sehingga manajemen kelas berangkat dari penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas. WHERE (Dimana) Pokok pelaksanaan manajemen kelas tentunya adalah di dalam kelas, namun bukan berarti keadaan di luar kelas tidak ikut berperan dalam pelaksanaan manajemen. Manajemen meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di dalam kelas, setidaknya kita mempunyai rencana yang telah disusun sedemikian rupa sebelum kegiatan berlangsung, yang akan lebih efektif dilakukan di luar kelas sehingga tidak mengganggu kegiatan di dalam kelas. WHY (Mengapa) Setiap kegiatan manusia tidaklah lepas dari proses perencanaan dan pelaksanaan sebagai usaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tak ubahnya dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, membutuhkan suatu proses runtut sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan. Semua itu dikemas dalam suatu manajemen yang diatur oleh subjek kegiatan terhadap objek kegiatan yang dilakukan. HOW (Bagaimana) Seorang guru dapat menggunakan pendekatan-pendekatan dalam mengelola kelas. Hal ini bertujuan untuk mendekati peserta didik, sehingga tujuan dari pendidikan tercapai. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar anak didik baik secara berkelompok maupun secara individual. Adanya hubungan yang harmonis antara guru dengan anak didik, dan tingginya kerjasama di antara anak didik tergambar dalam bentuk interaksi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perwujudan pengelolaan kelas diantaranya: Kurikulum, bangunan dan Sarana, guru, murid dan dinamika
a. Kurikulum Setiap tingkat dan jenis sekolah memerlukan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dalam perkembangannya. Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan pribadi siswa.
b. Bangunan dan Sarana Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasi nya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat berubah sedangkan ruang/gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang tersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.
c. Guru Guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing. Guru bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam mengarahkan perkembangan akan didik nya.
d. Murid Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, khususnya berupa sekolah. Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan yang sangat penting artinya bagi terciptanya situasi kelas yang dinamis.
e. Dinamika Kelas Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam kependidikannya.
Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang meliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok. Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara wali/guru kelas menerapkan administrasi pendidikan dan kepemimpinan pendidikan serta dalam mempergunakan pendekatan pengelolaan kelas.
Anda telah membaca PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN
Prinsip Pengelolaan Kelas
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas, seperti yang dikutip dari Mulyasa, E. (2007 : 91) adalah (1) kehangatan dan keantusiasan (2) tantangan (3) bervariasi (5) penekanan pada hal-hal yang positif, dan (6) penanaman disiplin diri.1. Peran Guru Sebagai Pengelola Kelas
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai peranan yang strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di kelas, orang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek siswa, orang yang menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas. Prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru, seperti yang dikutip dari (Sanjaya, W. 2008 : 24) sebagai berikut :
1. Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus mempelajarinya sendiri
2. Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing-masing
3. Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti
5. Apabila siswa diberi tanggung jawab, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar
Lebih lanjut Sanjaya, W menjelaskan (2008 : 24-25) dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan, yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru memiliki empat fungsi umum, yaitu :
a. Merencanakan tujuan belajar merupakan fungsi yang sangat penting bagi seorang guru.
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.
2. Pentingnya Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran (Mulyasa, E. 2007 : 91). Menurut Sudrajat, A. (2008) terdapat dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :
1. Masalah individual yang meliputi : Pola perilaku mencari perhatian, pola perilaku menunjukkan kekuatan, pola perilaku menunjukkan balas dendam, peragaan ketidakmampuan.
2. Masalah kelompok diantaranya : Kelas kurang kohesif, penyimpangan dari norma-norma, reaksi negatif terhadap anggota kelompok dan kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugasnya. Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen, seperti yang dikutip dari Mulyasa, E. (2007 : 91 -92) sebagai berikut :
1. Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal. Beberapa jenis perilaku yang dapat mengganggu iklim belajar mengajar seperti yang dikutip dari Sanjaya, W (2008 : 44 – 47 ) diuraikan sebagai berikut :
a. Tidak adanya perhatian b. Perilaku mengganggu
c. Memusatkan perhatian
d. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas
Sehingga dalam perkembangannya, manajemen kelas merekomendasikan pengelolaan kelas dengan pendekatan inovasi, semua sumber daya kelas selalu berada dalam kondisi yang dapat menimbulkan perhatian, motivasi, dan suasana yang menyenangkan peserta didik untuk merespon materi pelajaran yang dapat dijelaskan dengan 5W + 1H berikut: WHO (Siapa) Manajemen kelas merupakan kesatuan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa. Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Guru bertanggung jawab atas seluruh siswa dan melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan (establishing and maintaining) lingkungan belajar yang efektif harus dikuasai.
Siswa sebagai subjek pembelajaran pun tak lepas dari tugas mengelola kelas dan dirinya sendiri. Kegiatan mengelola kelas yang dapat dilakukan siswa misalnya membantu guru mengatur layout belajar di kelas dan berbagai pajangan kelas sesuai dengan keinginannya sehingga suasana pembelajaran akan terasa nyaman dan menyenangkan dengan kondisi kelas yang telah diaturnya sendiri. WHEN (Kapan) Manajemen kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya.
Sehingga manajemen kelas berangkat dari penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas. WHERE (Dimana) Pokok pelaksanaan manajemen kelas tentunya adalah di dalam kelas, namun bukan berarti keadaan di luar kelas tidak ikut berperan dalam pelaksanaan manajemen. Manajemen meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di dalam kelas, setidaknya kita mempunyai rencana yang telah disusun sedemikian rupa sebelum kegiatan berlangsung, yang akan lebih efektif dilakukan di luar kelas sehingga tidak mengganggu kegiatan di dalam kelas. WHY (Mengapa) Setiap kegiatan manusia tidaklah lepas dari proses perencanaan dan pelaksanaan sebagai usaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tak ubahnya dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, membutuhkan suatu proses runtut sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan. Semua itu dikemas dalam suatu manajemen yang diatur oleh subjek kegiatan terhadap objek kegiatan yang dilakukan. HOW (Bagaimana) Seorang guru dapat menggunakan pendekatan-pendekatan dalam mengelola kelas. Hal ini bertujuan untuk mendekati peserta didik, sehingga tujuan dari pendidikan tercapai. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar anak didik baik secara berkelompok maupun secara individual. Adanya hubungan yang harmonis antara guru dengan anak didik, dan tingginya kerjasama di antara anak didik tergambar dalam bentuk interaksi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perwujudan pengelolaan kelas diantaranya: Kurikulum, bangunan dan Sarana, guru, murid dan dinamika
a. Kurikulum Setiap tingkat dan jenis sekolah memerlukan kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dalam perkembangannya. Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan pribadi siswa.
b. Bangunan dan Sarana Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasi nya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat berubah sedangkan ruang/gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang tersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.
c. Guru Guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing. Guru bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam mengarahkan perkembangan akan didik nya.
d. Murid Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, khususnya berupa sekolah. Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan yang sangat penting artinya bagi terciptanya situasi kelas yang dinamis.
e. Dinamika Kelas Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam kependidikannya.
Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang meliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok. Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara wali/guru kelas menerapkan administrasi pendidikan dan kepemimpinan pendidikan serta dalam mempergunakan pendekatan pengelolaan kelas.
Belum ada Komentar untuk "PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN"
Posting Komentar