Teknik Mind Mapping dalam Belajar
Mind Mapping pertama kali dikenalkan oleh Tony Buzan pada akhir tahun 1960-an sebagai cara mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambaratau suatu diagram pemikiranyang saling terkait dan disusun mengelilingi kata kunci ide utamauntuk merepresentasikan informasi, ide-ide, dan permasalahan(Buzan, 2013:4-5). Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa otak manusia tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang berjajar rapi tetapi dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang seperti cabang-cabang pohon.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Swadarma (2013: 3) bahwa berdasarkan fakta tersebut, dicobalah suatu teknikMind Mapping dengan asumsi bahwa jika informasi disimpan seperti mekanisme kerja otak, maka siswa akan lebih mudah dalam memasukkan dan mengeluarkan suatu informasi. Hal tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep, memecahkan suatu permasalahan, dan lebih mudah dalam menghafal, yang semuanya akan berpengaruh terhadap hasil akhir berupa proses belajar siswaa akan semakin mudah. Berdasarkan hal tersebut, Swadarma ( 2013: 3 ) menjelaskan definisi Mind Mapping sebagai sebuah metodepenulisan yang sesuai dengan prinsip manajemen kerja otak dalam menyimpan informasi. Definisi Mind Mapping yang lebih ringkas dijelaskan oleh Sugiarto (2004:75) yang menjelaskan bahwa Mind Mapping merupakan teknik meringkas bahan yang sedang dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping merupakan teknik mencatat atau meringkas suatu konsep danmemproyeksikan suatu masalah dengan membuat diagram untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, dan permasalahan yang disusun saling berkaitan dengan mengelilingi kata kunci utama. Sehingga dapat dilihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dalam konsep atau permasalahan tersebut.
Buzan (2013:5) juga menerangkan bahwa mind maping (peta pikiran) merupakan suatu eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep atau masalah secara keseluruhan. Hal tersebut dilakukan dengan cara meggambarkan masalah yang dihadapi dengan menuliskan subtopik-subtopik atauide yang saling berkaitan dengan konsep atau masalah yang dihadapi tersebut pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata, garis, dan tanda panah ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.
Cara yang dapat digunakan dalam membuat Mind Mapping menurut Buzan (2013:15), yaitu :
Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan, akan terbentuk sebuah peta pikiran yang berupa kode, garis, kata, warna dan gambar (Mind Mapping) yang akan membantu siswa dalam memahami materi-materi matematika.
Manfaat Mind Mapping menurut Buzan (2013:5-13) yaitu, akan membuat otak lebih mudah dalam memahami dan menyerap suatu informasi dan menciptakan pandangan yang menyeluruh terhadap pokok permasalahan.Lebih lanjut dijelaskan bahwaMind Mapping jugamemberi kemudahan dalam mengembangkan ide karena bisadimulai dari suatu ide utama dan kemudian mengaitkan informasi yang telah ada diotak untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Mind Mappingdapat digunakan untuk mengeneralisasikan, memvisualisasikan,dan mengelompokkan suatu konsep atau permasalahan.Swadarma (2013:8,149) juga menjelaskanMind Mapping dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, pengorganisasian, problem solving, pengambilan keputusan, dan penulisan suatu ide-ide dalam memecahkan masalah.
Penelitian yang dilakukan oleh Brinkmann (2008:7) telah mampu membuktikan bahwa penggunaan Mind Mappingdalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Brinkmann melakukan penelitian terhadap siswa yang menyelesaikan soal kategori problem solving dengan bantuan teknik Mind Mapping, dan terbukti bahwa sebagian besar siswa yang sukses dalam problem solving adalah siswa-siswa yang menggunakan Mind Mapping dalam mengorganisasi permasalahan yang diberikan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran dalam membuat Mind Mapping, akan dapat membantu seseorang berpikir dan mengingat lebih baik, karena semua yang ada dalam Mind Mapping lebih terstruktur dan lebih jelas jaringan konsep yang terjalin. Melalui pengembangan ide yang dilakukan, maka siswa dilatih untuk mampu mengkoneksikan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk selanjutnya dihubungkan dengan ide utama sehingga menjadi sautu mind maping yang memberikan pandangan menyeluruh terhadap suatu topik. Sehingga akan lebih mudah dipahami keterkaitan antar konsep dan memberikan gambaran yang lebih terperinci tentang suatu konsep. Hal ini akan memudahkan dalam memecahkan masalah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti memadukan pembelajaran Problem Posing dengan teknik Mind Mapping. Anda telah membaca Teknik Mind Mapping dalam Belajar
Lebih lanjut dijelaskan oleh Swadarma (2013: 3) bahwa berdasarkan fakta tersebut, dicobalah suatu teknikMind Mapping dengan asumsi bahwa jika informasi disimpan seperti mekanisme kerja otak, maka siswa akan lebih mudah dalam memasukkan dan mengeluarkan suatu informasi. Hal tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep, memecahkan suatu permasalahan, dan lebih mudah dalam menghafal, yang semuanya akan berpengaruh terhadap hasil akhir berupa proses belajar siswaa akan semakin mudah. Berdasarkan hal tersebut, Swadarma ( 2013: 3 ) menjelaskan definisi Mind Mapping sebagai sebuah metodepenulisan yang sesuai dengan prinsip manajemen kerja otak dalam menyimpan informasi. Definisi Mind Mapping yang lebih ringkas dijelaskan oleh Sugiarto (2004:75) yang menjelaskan bahwa Mind Mapping merupakan teknik meringkas bahan yang sedang dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping merupakan teknik mencatat atau meringkas suatu konsep danmemproyeksikan suatu masalah dengan membuat diagram untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, dan permasalahan yang disusun saling berkaitan dengan mengelilingi kata kunci utama. Sehingga dapat dilihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dalam konsep atau permasalahan tersebut.
Buzan (2013:5) juga menerangkan bahwa mind maping (peta pikiran) merupakan suatu eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep atau masalah secara keseluruhan. Hal tersebut dilakukan dengan cara meggambarkan masalah yang dihadapi dengan menuliskan subtopik-subtopik atauide yang saling berkaitan dengan konsep atau masalah yang dihadapi tersebut pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata, garis, dan tanda panah ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.
Cara yang dapat digunakan dalam membuat Mind Mapping menurut Buzan (2013:15), yaitu :
- Mulailah dengan menuliskan ide central pada bagian tengah kertas kosong.
- Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral apabila diperlukan.
- Gunakan warna dalam menuliskan ide-ide sebagai cabang pikiran dari ide central. Warna sama menariknya dengan gambar.
- Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga untuk mengaitkan antar ide dalam peta pikiran tersebut.
- Gunakan kata kunci pada garis apabila diperlukan.
- Gunakan gambar pada beberapa cabang atau anak cabang apabila diperlukan.
Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan, akan terbentuk sebuah peta pikiran yang berupa kode, garis, kata, warna dan gambar (Mind Mapping) yang akan membantu siswa dalam memahami materi-materi matematika.
Manfaat Mind Mapping menurut Buzan (2013:5-13) yaitu, akan membuat otak lebih mudah dalam memahami dan menyerap suatu informasi dan menciptakan pandangan yang menyeluruh terhadap pokok permasalahan.Lebih lanjut dijelaskan bahwaMind Mapping jugamemberi kemudahan dalam mengembangkan ide karena bisadimulai dari suatu ide utama dan kemudian mengaitkan informasi yang telah ada diotak untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Mind Mappingdapat digunakan untuk mengeneralisasikan, memvisualisasikan,dan mengelompokkan suatu konsep atau permasalahan.Swadarma (2013:8,149) juga menjelaskanMind Mapping dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, pengorganisasian, problem solving, pengambilan keputusan, dan penulisan suatu ide-ide dalam memecahkan masalah.
Penelitian yang dilakukan oleh Brinkmann (2008:7) telah mampu membuktikan bahwa penggunaan Mind Mappingdalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Brinkmann melakukan penelitian terhadap siswa yang menyelesaikan soal kategori problem solving dengan bantuan teknik Mind Mapping, dan terbukti bahwa sebagian besar siswa yang sukses dalam problem solving adalah siswa-siswa yang menggunakan Mind Mapping dalam mengorganisasi permasalahan yang diberikan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran dalam membuat Mind Mapping, akan dapat membantu seseorang berpikir dan mengingat lebih baik, karena semua yang ada dalam Mind Mapping lebih terstruktur dan lebih jelas jaringan konsep yang terjalin. Melalui pengembangan ide yang dilakukan, maka siswa dilatih untuk mampu mengkoneksikan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk selanjutnya dihubungkan dengan ide utama sehingga menjadi sautu mind maping yang memberikan pandangan menyeluruh terhadap suatu topik. Sehingga akan lebih mudah dipahami keterkaitan antar konsep dan memberikan gambaran yang lebih terperinci tentang suatu konsep. Hal ini akan memudahkan dalam memecahkan masalah. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti memadukan pembelajaran Problem Posing dengan teknik Mind Mapping. Anda telah membaca Teknik Mind Mapping dalam Belajar
Belum ada Komentar untuk "Teknik Mind Mapping dalam Belajar"
Posting Komentar