Sifat-Sifat Racun Bahan Kimia (Toksikologi Kimia)
Aktivitas manusia yang meningkat menimbulkan pembebanan terhadap lingkungan terutama bila lingkungan mengalami pencemaran. Pencemaran dapat terjadi pada saat senyawa-senyawa yang dihasilkan dari kegiatan manusia ditambahkan ke lingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap sifat fisik, kimia, biologis, dan estetis lingkungan serta mahluk yang ada di dalamnya. Pencemaran yang terjadi di lingkungan dapat menyebabkan keracunan terhadap makhluk hidup. Kemungkinan keracunan merupakan salah satu bahaya yang dihadapi manusia dan organisme lain selama hidupnya. Keracunan berarti bahwa suatu zat kimia telah mengganggu proses fisiologis, sehingga keadaan badan organisme itu tidak lagi dalam keadaan sehat. Sifat dan intensitas gejala penyakitnya tergantung pada antara lain: jenis racunnya, jumlah yang masuk ke dalam badan, lamanya badan mengalami keracunan, keadaan badan organisme yang keracunan serta cara kebiasaan hidup orgnaisme itu. Ilmu yang mempelajari tentang racun dan cara kerjanya disebut toksikologi (Bahasa Yunani; toxixon = racun).
Toksisitas merupakan suatu sifat relatif dari zat kimia dan sejauh menyangkut diri manusia secara langsung maupun tidak langsung, mungkin diperlukan maupun tidak di perlukan. Toksisitas merupakan istilah relatif untuk membandingkan satu zat kimia dengan lainnya. Toksisitas modern merupakan ilmu multidisipliner karena merupakan ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri dan memerlukan ilmu lain untuk mempelajari aksi dari zat kimia hingga menyebabkan racun serta interaksi anatara zat kimia dan mekanisme Biologi.
Toksikologi lingkungan merupakan studi tentang efek dari polutan terhadap lingkungan hidup serta bagaimana hal itu dapat mempengaruhi ekosistem. Toksikologi lingkungan merupakan cabang toksikologi yang menguraikan pemaparan yang tidak di sengaja dalam jaringan Biologi. (Mahluk hidup) dengan zat kimia yang pada dasarnya merupakan bahan dasar industri (makanan, kosmetika, obat, pestisida, dll) dan penyebab pencemar lingkungan (udara, air, dan tanah). Toksikologi lingkungan terutama menyangkut efek berbahaya dari zat kimia baik secara kebetulan dialami manusia karena zat kimia berada di udara, maupun karena kontak melalui media air atau udara. Pencemaran yang terjadi di dalam udara, air maupun tanah dapat di sebabkan oleh sebab toksik zat kimia yang masuk ke dalam lingkungan.
Toksisitas akut relatif mudah untuk mengukur. Efek racun pada toksisitas akut cukup tinggi pada tingkat fungsi tubuh, bersifat jelas dan cukup konsisten di individu dan spesies. Untuk bahan kimia yang berbeda, tingkat ini sangat bervariasi. Di beberapa tingkat hampir semuanya beracun, dan perbedaan antara beracun dan non beracun adalah masalah derajat. Indeks yang paling banyak digunakan dalam toksisitas akut yakni LD50, dosis mematikan untuk 50 persen dari populasi. Dosis umumnya dinyatakan sebagai berat dari kimia per kilogram berat badan. Nilai LD50 dapat diperoleh dengan memplot jumlah kematian diantara kelompok percobaan hewan (biasanya tikus) pada berbagai tingkat paparan bahan kimia dan interpolasi kurva dosis-respons yang dihasilkan untuk dosis di mana setengah hewan mati.
Dengan melakukan studi LD50 untuk berbagai zat (massa racun per unit berat badan) kita dapat menetapkan peringkat toksisitas zat ini sebagai berikut:
(1) Secara praktis tidak beracun,> 15 g / kg,
(2) Sedikit beracun, 5-15 g / kg,
(3) Cukup beracun, 0,5-5g/kg,
(4) Sangat beracun, 50-500 mg / kg;
(5) Racun ekstrim, 5-50 mg / kg
(6) Super beracun,
Anda telah membaca Sifat-Sifat Racun Bahan Kimia (Toksikologi Kimia)
Definisi Toksikologi
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kerja senyawa kimia yang merugikan organisme hidup. Toksikologi merupakan cabang dari farmakologi yang di definisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang interaksi antara senyawa kimia dengan organisme hidup. Sesuai dengan definisi ini maka farmakologi tidak terbatas pada penyeledikan senyawa aktif yang memiliki manfaat terapi, tetapi mencakup semua senyawa yang aktif secara biologis seperti, racun, insektisida, pestisida, kosmetika, dan komponen makanan (misalnya vitamin, asam amino, zat warna, bahan pengikat dan bahan pengawet), sejauh mereka digunakan dengan cara atau pada dosis yang tidak fisiologis. Zat yang asing bagi sistem tubuh di sebut dengan xenobiotika. Apabila zat yang menyebabkan efek yang merugikan pada yang menggunakan maka zat tersebut di nyatakan sebagai racun.Toksisitas merupakan suatu sifat relatif dari zat kimia dan sejauh menyangkut diri manusia secara langsung maupun tidak langsung, mungkin diperlukan maupun tidak di perlukan. Toksisitas merupakan istilah relatif untuk membandingkan satu zat kimia dengan lainnya. Toksisitas modern merupakan ilmu multidisipliner karena merupakan ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri dan memerlukan ilmu lain untuk mempelajari aksi dari zat kimia hingga menyebabkan racun serta interaksi anatara zat kimia dan mekanisme Biologi.
Toksikologi lingkungan merupakan studi tentang efek dari polutan terhadap lingkungan hidup serta bagaimana hal itu dapat mempengaruhi ekosistem. Toksikologi lingkungan merupakan cabang toksikologi yang menguraikan pemaparan yang tidak di sengaja dalam jaringan Biologi. (Mahluk hidup) dengan zat kimia yang pada dasarnya merupakan bahan dasar industri (makanan, kosmetika, obat, pestisida, dll) dan penyebab pencemar lingkungan (udara, air, dan tanah). Toksikologi lingkungan terutama menyangkut efek berbahaya dari zat kimia baik secara kebetulan dialami manusia karena zat kimia berada di udara, maupun karena kontak melalui media air atau udara. Pencemaran yang terjadi di dalam udara, air maupun tanah dapat di sebabkan oleh sebab toksik zat kimia yang masuk ke dalam lingkungan.
Racun Kimia dan Toksisitas
Racun kimia adalah zat tertentu yang memiliki efek merugikan pada jaringan manusia, organ, atau proses biologi. Sedangkan toksisitas merujuk pada sifat-sifat zat kimia yang menggambarkan efek samping yang mungkin dialami manusia akibat kontak kulit atau mengkonsumsinya. Efek dari toksik pada manusia dapat diklasifikasikan sebagai efek akut dan efek kronis. Jika ada respon yang cepat dan serius dengan dosis tinggi tetapi berumur pendek dari racun kimia maka disebut efek akut. Racun akut akan mengganggu proses fisiologis, yang menyebabkan berbagai gejala gangguan, dan bahkan menyebabkan kematian jika gangguan tersebut cukup parah. Efek kronis cenderung menghasilkan racun dengan dosis rendah selama periode yang relatif lama.Toksisitas akut relatif mudah untuk mengukur. Efek racun pada toksisitas akut cukup tinggi pada tingkat fungsi tubuh, bersifat jelas dan cukup konsisten di individu dan spesies. Untuk bahan kimia yang berbeda, tingkat ini sangat bervariasi. Di beberapa tingkat hampir semuanya beracun, dan perbedaan antara beracun dan non beracun adalah masalah derajat. Indeks yang paling banyak digunakan dalam toksisitas akut yakni LD50, dosis mematikan untuk 50 persen dari populasi. Dosis umumnya dinyatakan sebagai berat dari kimia per kilogram berat badan. Nilai LD50 dapat diperoleh dengan memplot jumlah kematian diantara kelompok percobaan hewan (biasanya tikus) pada berbagai tingkat paparan bahan kimia dan interpolasi kurva dosis-respons yang dihasilkan untuk dosis di mana setengah hewan mati.
Dengan melakukan studi LD50 untuk berbagai zat (massa racun per unit berat badan) kita dapat menetapkan peringkat toksisitas zat ini sebagai berikut:
(1) Secara praktis tidak beracun,> 15 g / kg,
(2) Sedikit beracun, 5-15 g / kg,
(3) Cukup beracun, 0,5-5g/kg,
(4) Sangat beracun, 50-500 mg / kg;
(5) Racun ekstrim, 5-50 mg / kg
(6) Super beracun,
Anda telah membaca Sifat-Sifat Racun Bahan Kimia (Toksikologi Kimia)
Belum ada Komentar untuk "Sifat-Sifat Racun Bahan Kimia (Toksikologi Kimia)"
Posting Komentar